• Penangkapan bangsa Yahudi secara besar-besaran
Di saat fajar yang masih gelap, banyak pasukan tentara SS (SS Leibstandarte Hittler) yang mengenakan seragam hitam dan helm baja yang juga dipersenjatai bayonet dan senapan mesin , berasa di dalam truk tentara yang masuk kedalam wilayah berlin. Pada hari sabtu, 27 Februari 1943, adanya mandat untuk menjadikan Berlin bersih dari bangsa Yahudi (Judenrein) dan disebut sebagai The Final Roundup of Berlin Jews. Barisan mereka masuk hingga ke daerah perindustrian dimana mereka mulai mengusir para kaum Yahudi dari tempat kerja mereka.
• Para istri meminta suami mereka dikembalikan
Disaat para pekerja Yahudi yang sudah menikah (dengan suku bangsa lain), khususnya pria, tidak pulang kerumah seperti biasanya disaat terjadinya penangkapan massa di hari sabtu siang, istri-istri mereka membuat seruan-seruan yang garang kepada polisi dan pabrik-pabrik. Cepat atau lambat, banyak diantara mereka yang menemukan pasangan mereka diasingkan sebuah gedung komunitas Yahudi di pusat jalan Berlin yang disebut Rosenstrasse. Para wanita datang kesana untuk mendapatkan informasi mengenai pasangan mereka dan juga untuk membawakan mereka paket makanan.
• Protes bermunculan
Beberapa wanita memberanikan diri untuk mendekati pasukan SS dan memulai untuk komplain. Kata-kata yang mereka buat sudah mulai bernada mengancam. Misalnya mengancam akan mendrobrak pintu untuk menyelamatkan suami mereka. Sebelum mereka meninggalkan tempat karena sudah malam, beberapa wanita membuat janji diantara mereka bahwa mereka akan bertemu lagi esok hari di tempat yang sana untuk mendemonstrasikan kembalinya suami mereka.
Tanggal 28 Februari dimulailah aksi demonstrasi menuju Rosenstrasse yang dilakukan oleh beberapa wanita yang meminta suami mereka kembali. Media asing memberitakan bahwa demonstran yang ikut mencapai 1.000 orang. Tanggal 7 Desember 1934 dikeluarkannya peraturan akan larangan segala bentuk perkumpulan publik yang berhubungan dengan arak-arakan massa. Hari senin tanggal 1 Maret merupakan hari kedua yang penuh akan protes di Rosenstrasse. Semua jalan di alihkan dan stasiun kereta api terdekat ditutup untuk menjaga keramaian di Rosenstrasse agar tidak bertambah.
• Bangsa Yahudi yang lain dikirim ke Auschwitz
Di saat deportasi pertama tahanan Yahudi, sebanyak 1736 Yahudi dimasukkan kedalam Truk oleh Pasukan SS untuk menuju stasiun kereta api muatan Berlin dan berakhir di Kamp pembasmian di Auschwitz. Tidak ada satu pun orang yang akan protes di sana karena tidak ada satu pun dari mereka yang juga akan selamat. Pada pukul 10 malam, British Airforce menurunkan bom yang daya ledaknya besar sekali dimana para penduduk Berlin mengingatnya sebagai “penyerangan udara terbesar Inggris yang pertama”. Hari selasa, tanggal 2 Maret, Koran Jerman mencaci maki serangan terror yang dilakukan di malam hari. Pemboman yang di kombinasikan dengan besarnya kegagalan Jerman di Stalingrad membuat berkurangnya kepercayaan diri penduduk Berlin. Tanggal 3 maret 1943, dikirim lagi 1732 Yahudi yang belum menikah ke Auschwitz.
• Harapan akan keberhasilan
Di Rosenstrasse, protes berawal. Hanya demi informasi mengenai keluarga mereka, para istri memiliki rasa solidaritas yang besar dan dieksresikan dengan protes publik. Beberapa dari mereka sebenarnya mulai berharap bahwa protes yang mereka lakukan dapat berhasil dengan hasilnya adalah pembebasan anggota keluarga mereka. Tanggal 4 Maret, Gestapo memaksa memindahkan beberapa wanita yang ikut dalam aksi protes tersebut. Masih di tanggal yang sama, Gestapo Berlin memindahkan 13 pria Yahudi yang sudah menikah ke kamp pekerja di Auschwitz. Di kantor pusat keamanan Reich dimana Adolf Eichmann bekerja, timbul perpecahan mengenai bagaimana menghandle aksi protes tersebut. Ada yang menyarankan menggunakan kekerasan dan ada yang menolak ide tersebut. Tanggal 6 maret 1943 merupakan hari ketujuh sejak protes di Rosenstrasse dilakukan. Di hari ini, timbul antitesis antara meningkatnya aksi agresif dari Gestapo Berlin dan sensivitas kepada moral masyarakat yang mencapai peringkat tertinggi yang pernah nazi raih.
• Pembebasan Bangsa Yahudi
Di hari yang sama, Goebbles menghentikan aksi protes dengan membebaskan Yahudi yang sudah menikah dan anak mereka yang setengah yahudi. Hitler memberikan persetujuan. Sebagai alat propaganda pemerintah yang bisa dibilang berhasil. Alasan Goebbles adalah bahwa pembebasan Bangsa yahudi adalah jalan terbaik untuk mengusir aksi protes terbuka, hal ini dapat dilihat tidak hanya oleh bangsa Jerman, tapi juga untuk diplomasi luar negeri, jurnalis, dan mata-mata yang ada di Ibukota Jerman. Gestapo membebaskan 1.700 sampai 2.000 Yahudi yang ditahan di Rosenstrasse. Di Auschwitz, para Yahudi yang ditahan sejak penangkapan besar-besaran waktu itu dibebaskan. Akhir dari Perang Dunia kedua pernikahan campuran yahudi menyelamatkan 98 Persen dari yahudi jerman yang bertahan.
SAVING JEWISH HUSBAND IN BERLIN-1943
India dan tambal sulam Human Security
India merupakan Negara demokrasi terbesar di Asia. Dan dalam hal ini kemajuan India berkaitan erat dengan penegakan demokrasi yang ada di Negara tersebut dan sebaliknya apabila India semakin maju maka demokrasi pun akan semakin kuat. Banyak pemikiran yang mengatakan bahwa India adalah negara demokratis dan tergolong paling tua di Asia. Keberhasilan demokrasi di India ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk, tergantung pada indikasi yang digunakan untuk menilainya. Apabila kita melihatnya melalui model demokrasi prosedural, yang menekankan pada keberadaan institusi demokrasi, seperti partai politik atau organisasi politik lainnya maka demokrasi di India telah terbilang berhasil. Hal ini dapat dilihat dari kesusesan terselanggaranya pemilu di negara ini. Berbagai studi mengenai demokrasi di India pada beberapa dekade terakhir menekankan pada bagaimana pengenalan terhadap kebebasan berpendapat dan pemilu telah memberikan konstribusi besar bagi national building di India. Proses ini akan membawa India pada proses modernisasi dan selanjutnya akan diikuti dengan modernisasi dalam bidang sosial-ekonomi, seperti urbanisasi, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan persamaan sosial yang akan semakin mengaburkan perbedaan kasta dan agama.
Keberhasilan demokrasi di India juga ditandai dengan bagaimana India dapat mendistribusikan kekuasaan hingga berbagai level masyarakat. India adalah negara yang dihuni oleh masyarakat yang beragam, baik itu dari sudut kasta, agama, bahasa, dan lain-lain akan menimbulkan berbagai kelompok minoritas. Di sinilah nampak perbedaan India dibandingkan dengan mayoritas negara dunia ketiga, negara ini mengakui hak-hak minoritas dengan mendistribusikan kekuasaan diantara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Namun, walaupun India memiliki sejarah panjang dan pengalaman mengenai demokrasi, tentu dalam perjalanannya kadang tidak selalu mulus. Berbagai aksi kekerasan juga adakalanya mewarnai pesta demokrasi terbesar tersebut. Seperti yang terjadi dalam pemilu tahun 2004 dimana aksi kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah tersangka gerilyawan separatis Kashmir telah menewaskan seorang polisi dan 13 warga sipil cedera yang menyerang tempat-tempat pemungutan suara di daerah konflik di Kashmir . Tapi, walaupun rakyat India masih dibayangi adanya terror, puluhan juta rakyat India tetap berpatisipasi dalam pesta demokrasi tersebut. Dalam masalah ini pemerintah India telah meningkatkan pengamanan. Lebih dari 400.000 anggota pasukan keamanan telah disebar untuk mengamankan pemilu fase pertama di negara demokrasi terbesar di dunia itu. Dalam hal ini terlihat bahwa di dalam komunitas demokrasi terbesar seperti India pun masih mengalami kesulitan dalam penegakan human security yang merupakan indicator demokrasi. Dalam pemilu terbaru di tahun 2009 ini pun Pemilu India lagi-lagi menelan korban jiwa. Di hari pertama pemilu India berlangsung dilaporkan sebanyak enam orang tewas akibat adanya aksi militan . Dapat dikatakan bahwa pemenuhan Personal Security masih dirasa kurang karena seharusnya Negara dapat menjamin keselamatan jiwa dan raga tiap warganya khususnya saat pemilu tersebut berlangsung.
Satu hal yang menarik dalam demokrasi prosedural di India adalah bahwa beberapa penjahat yang sedang dihukum, anggota geng dengan catatan sejarah kriminal panjang dan pemimpin yang diduga melakukan aksi kekerasan (pembunuhan, percobaan pembunuhan, perampokan bersenjata) dan penjahat-penjahat dalam berbagai tingkat akan meminta rakyat untuk memilih mereka. Contohnya di Maharashtra, penjahat yang menjadi politikus, Arun Gawli mencalonkan diri dalam pemilu Lok Sabha (parlemen) dari kontituensi parlemen Mumbai Tengah Utara. Di Bengal Barat, ‘bahubali' Adhir Ranjan Chowdary dari Berhampore berhasil meraih tiket untuk pencalonan diri ke partai Kongres. Sebuah fenomena yang tidak biasa terjadi di dalam sebuah Negara demokrasi terbesar di Asia. Dalam mengidentifikasi masalah ini, saya tidak tahu apakah ini merupakan kelebihan atau kekurangan India dalam penegakan Political Security karena disatu sisi golongan mantan kriminal masih memilki hak yang sama dalam partisipasi masyarakat, tapi di sisi lain, para kriminal yang masih memilki kekuasaan dan koneksi yang kuat dengan para politisi bisa menyalahgunakan kekkuasaannya untuk melegalkan segala aksi kriminal yang telah mereka lakukan.
Walaupun penegakan pemenuhan Personal Security dan Political security, tapi dapat diakui bahwa India sedang dalam tahapp pengembangan Economical Security. Terbukti bahwa India sekarang tumbuh menjadi Negara penyaing China. Untuk itulah kenapa dikatakan tambal sulam, karena disatu sisi ada bagian-bagian yang tidak terpenuhi, tapi sisi lain ada bagian yang diutamakan dan menjadi indicator kemajuan Negara ini.
QUAKER
Kaum quaker atau bisa disebut juga perkumpulan agama sahabat merupakan sebuah perkumpulan yang didirikan oleh George Fox. Menurut sumber, setelah George Fox mendengar suatu suara gaib, Fox menyimpulkan bahwa dia dapat berbicara langsung dengan Allah dan menerima pencerahan tanpa perantara manusia.
Asal muasal kata kaum quaker ini sendiri berarti berguncang “quake”, karena sebelum mereka menerima wahyu, badan mereka akan berguncang. Cita-cita kaum Quaker ini sendiri adalah menemukan kebenaran agama dan menghidupkan kembali Kekristenan yang mula-mula. Oleh karena itu, kaum quaker percaya akan keadilan, kejujuran yang tak kenal kompromi, gaya hidup sederhana, dan sikap anti kekerasan. Walaupun dalam sejarah perkumpulan ini mereka banyak sekali mendapatkan perlakuan kasar atau bahkan kejam, karena banyak yang menganggap kaum ini sangat berbahaya. Hal itu disebabkan karena kaum quaker menolak adanya system agama dan mereka lebih mempercayai bahwa suara-suara batin/gaib yang membimbing mereka, bukan kalangan pendeta.
Kaum quaker sebenarnya sangat pro akan kedamaian. Namun, sikap ini ternyata juga menimbulkan masalah di wilayahnya. Disaat Sebagai contoh dalam tindakannya adalah kaum quaker menarik diri dalam pemerintahan karena kontra terhadap keputusan gubernur dan dewan penasihatnya yang mengumumkan perang terhadap suku Delaware dan suku Shawnee pada tahun 1756.
Kerjasama Australia – Pasifik Selatan di bidang HanKam
Australia dapat dikatakan sebagai sebuah Negara besar yang sudah bisa dikatakan maju dalam berbagai bidang kehidupan baik dalam bidang ekonomi, politik dan juga keamanan. Dengan PDB per tahun sebesar $579.662 juta, menjadikan Australia sebagai sebuah Negara yang sangat diperhitungkan dan berpengaruh di kawasan dan juga di kawasan sekitarnya seperti Asia. Pada masa sekarang, Australia bergerak menuju keterikatannya dengan Asia sebagai sebuah kekuatan. Hubungannya dengan komunitas internasional dipengaruhi posisinya sebagai negara perdagangan besar dan sebagai donor kemanusiaan yang penting. Sesuai dengan Kebijakan luar negeri Australia yang diarahkan oleh suatu komitmen untuk multilateralisme dan regionalism, atas dasar itulah maka Australia banyak memainkan perannya untuk menjadi sebuah Negara yang berpengaruh melalui kerangka kerjasama internasional dalam konteks organsasi baik regional maupun internasional.
Dalam sistem politik global, Australia merupakan Negara barat yang berlokasi di kawasan asia pasifik yang memiliki hubungan yang dekat dengan Amerika utara dan Eropa. Australia juga memiliki sejarah di kancah politik, ekonomi dan militer yang berhubungan dengan Asia. Sepanjang sejarahnya sebagai Negara merdeka, Australia aktif dalam menjalin hubungan internasional baik di dalam maupun di luar kawasan asia pasifik. Hubungan dengan Negara-negara asia merupakan prioritas kebijakan eksternal atau luar negeri Australia yang tidak akan pernah hilang. Perhatian utama Australia termasuk perdagangan bebas dan terorisme, intergrasi dengan Asia dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik. Dalam artikelnya di The Australian journal of International Affairs pada tahun 2001, Perdana Menteri Alexander Downer mengatakan bahwa keamanan Australia dan pekerjaan dan standar hidup masyarakat Australia merupakan kepentingan yang terkandung dalam inti kebijakan luar negeri dan perdagangan Australia. Dalam melakukan interaksi dengan negara lain, Australia berpatokan pada tujuan dan kepentingan nasional yang ingin dicapainya. Berbicara mengenai kepentingan nasional Australia, Australia menitik beratkan kepentingan mereka ke dalam empat prioritas pokok, pertama, memelihara keamanan yang positif dan lingkungan strategis dalam kawasannya. Berarti Australia memiliki kepentingan langsung dalam menjamin situasi yang aman dan damai di Negara-negara sekitarnya agar tetap terpelihara dengan stabil. Kedua, mendukung terciptanya keamanan global. Ketiga, kerjasama ekonomi, investasi dan perdagangan. Australia ingin memobilisasi pengaruh politik internasional untuk mendukung tujuan ekonomi internasional dengan cara membuka pasar barang ekspor, memperluas kesempatan-kesempatan ekonomi bagi sector industri Australia dan terus menciptakan persepsi bahwa Australia merupakan tempat yang menarik untuk melakukan penanaman modal asing serta menempatkan pemerintah Australia sebagai mitra yang ideal untuk kerjasama. Keempat, menjadi warga dunia yang baik dengan australia terus memainkan peranan yang positif dan konstruktif diantara aneka ragam isu yang sekarang menjadi subyek diplomasi multilateral, seperti penanganan masalah pengungsi, terorisme, perdagangan obat-obatan terlarang dan masalah kesehatan dunia.
Menyadari memiliki potensi yang besar di kawasan, maka Australia pun mencoba untuk bisa menjadi seorang leader dikawasan pasifik. Dimulai dengan terbentuknya South pacific Forum merupakan langkah awal dari Australia dalam menanamkan pengaruhnya. Keterlibatan Australia dalam South Pacific Forum(SPF) telah dimulai ketika Australia menjadi salah satu penggagas South Pacific Commission (SPC) yang merupakan langkah awal dari terbentuknya SPF. Prinsip pendekatan Australia ke kawasan pasifik adalah ______________________________________
( mau tau lebih lengkap comment atw asking by email yaa ;D)
Nb: menghindari plagiasi dan lebih menghargai hasil karya
Bagaimanakah peran pendidikan sebagai salah satu strategi Politik Luar Negeri Australia?
Dalam hal ini pendidikan dapat dijadikan alat untuk melancarkan strategi politik luar negeri Australia. Dalam mempererat hubungan bilateral terhadap Negara-negara di dunia, Australia membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk menjadi tempat tujuan studi mahasiswa dunia, khususnya Indonesia yang merupakan Negara tetangga. Setelah Perdana Menteri Kevin Rudd menjabat, Australia mulai memperbaiki hubungannya dengan Negara-negara tetangga khususnya menjadi lebih intensif jika dibandingkan dengan di masa pemerintahan John Howard . Selain itu, Australia dan Indonesia banyak melakukan kerjasama dan membuat nota kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan dan pelatihan di Canberra pada tanggal 10 November 2008 . Isi MoU ini berkaitan tentang kerjasama gelar akademik bersama dan gelar akademik ganda antar perguruan tinggi kedua Negara. Selain itu, MoU ini juga meliputi pengembangan kerja sama pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, publikasi hasil penelitian bersama, pengembangan kerja sama sekolah kembar dan peningkatan kapasitas guru-guru sekolah Indonesia. Hasilnya pun terlihat dari persentase mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Australia yang mencapai 16.000 orang. Tapi jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa Australia yang belajar di Indonesia yang cenderung sedikit. Menurut Bob Hawke, misi ini sangat penting dalam membangun hubungan antarnegara itu dan fakta menunjukan bahwa pada tahun 2005 saja, terdapat 355.000 mahasiswa asing yang belajar di Australia atau naik sepuluh kali lipat dibandingkan dengan jumlah mahasiswa asing pada tahun 1995. Dengan strategi ini, australia dapat melancarkan soft powernya terhadap Negara-negara sekitar. Mulai dari pertukaran mahasiswa, professor, teknisi, dokter, hingga pemberian beasiswa sepenuhnya untuk melanjutkan studi. Hal ini tentu menjadikan posisi Australia menjadi unggul karena dengan banyaknya mahasiswa asing yang melanjutkan studi disana itu mengindikasikan bahwa pendidikan di Australia memang unggul dari segi kualitas dan kuantitas.
Resensi BLINDNESS: Dikala keterbatasan memaksa mereka melakukan kekerasan.
Film Blindness arahan sutradara Fernando Meirelles ini menceritakan tentang sebuah kota yang seluruh warganya dijangkiti wabah aneh yang tidak diketahui sebab, gejala, dan obatnya, yang menyebabkan seisi warga kota tersebut mengalami kebutaan. Karena terjadi secara tiba-tiba, dengan tidak memandang korban sedang berada dimana dan sedang melakukan apa, membuat situasi menjadi tidak terkendali dan timbul lebih banyak korban. Satu persatu orang tertular satu sama lain, membuat pemerintah menangkap dan mengisolasi mereka di sebuah kamp dan membagi mereka ke dalam bangsal-bangsal tertentu.
Setelah wabah ini menjangkiti hampir seluruh warga kota, pemerintah segera melakukan berbagai cara dan upaya untuk menganalisis dan mencari penyebab wabah ini. Tapi pada akhirnya para aktor yang terlibat dalam usaha meneliti jenis apakah inipun turut terjangkit. Oleh karena itu, tidak ada cara lain selain mengkarantina orang-orang yang telah terjangkiti agar tidak menulari orang-orang yang masih sehat. Dalam hal ini pemerintah menggunakan Records, radio, and television sebagai upaya penyebaran informasi berkaitan dengan wabah penyakit kebutaan yang menular ini. Metode nirkekerasan ini sarat dengan upaya persuasif kepada masyarakat dalam jumlah besar (wider audience). Target atau sasaran metode ini adalah mendistribusikan pesan dan informasi ke dalam jumlah masyarakat yang besar dan informasi pun akan lebih mudah tersebar bahkan upaya persuasif pun dapat dilakukan secara bersamaan.
Sebagai kelompok pertama yang tiba di kamp tersebut, Mark Ruffalo ( Dokter Mata), Julianne Moore ( sebagai satu-satunya orang yang tidak terinfeksi wabah kebutaan ini), dan penderita yang lain sepakat untuk membuat aturan untuk kenyamanan bersama. Tapi, semakin hari semakin banyak penderita yang berdatangan dan tentu saja mereka memiliki karakter yang beragam pula. Disinilah konflik tersebut terjadi. Saat dimana Mark Ruffalo yang diangkat sebagai wakil dari bangsal satu mencoba menggunakan metode Picketing. Picketing ini sendiri didefinisikan sebagai metode guna menyampaikan kepentingan oleh suatu golongan atau kelompok tertentu dengan tujuan membujuk orang lain atau kelompok lain untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi akan suatu hal. Tapi ternyata apa yang dilakukan oleh Mark tidak selalu diterima dengan hangat. Dalam hal ini ada salah satu bangsal ( bangsal 3) yang menolak mematuhi aturan tersebut karena menganggap bahwa Mark tidak punya otoritas apapun untuk mengatur mereka.
Keadaan berubah setelah ketua dari bangsal 3 merebut mikropon dan memiliki senjata api sebagai alat untuk menunjukan kekuasaan. Distribusi makanan pun terhambat karena keserakahan ketua mereka. Dalam hal ini jenis kekerasan yang teridentifikasi menurut Johan Galtung adalah jenis kekerasan langsung dimana pemukulan, pemerkosaan, dan pembunuhan terjadi dan dialami secara langsung oleh para penghuni kamp tersebut. Menurut Ingo W Schoroeder dan Bettina E Schmidt, kekerasan sengaja ditujukan pada orang atau kelompok tertentu dan bukan merupakan aksi spontan, tapi merupakan akibat dari sebuah proses. Selain itu, kekerasan yang terjadi dalam kamp tersebut ada hubungannya dengan manifestasi power dimana kekerasan dilakukan untuk menunjukan power yang dimiliki ( militer dan ketua bangsal 3). Perilaku penusukan yang dilakukan oleh Julianne Moore, menurut Hannah Arendt merupakan sebuah perilaku kekerasan yang dilakukan karena pelaku merasa bahwa power atau posisinya terancam. Dalam hal ini Moore merupakan pihak yang powerless karena merasa tidak ada cara lain untuk mendapatkan suplai makanan dan tidak tahan akan kekerasan yang dialami oleh seluruh penghuni kamp karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang berkuasa.
Jika kita lebih menganalisis kekerasan yang dilakukan oleh ketua bangsal 3, menurut Gene Sharp sendiri sebenarnya sesuai dengan The Consent Theory of Power, dimana orang tersebut menyadari power yang dia miliki yaitu memiliki senjata untuk menekan penghuni yang lain sehingga dapat dengan mudah membuat penghuni bangsal lain tunduk dan mau melakukan apa yang dia perintahkan. Sebagai seseorang yang menyatakan dirinya pemimpin di kamp tersebut, dia tidak menjalankan fungsinya dengan sebagaimana mestinya, terlebih lagi dia melakukan tindakan immoral dan pelecehan terhadap wanita, oleh karena itu, beberapa tindakan yang dilakukan oleh Julianne dan wanita yang membakar kamp tersebut adalah sebagai wujud pemberontakan dan ketidak setujuan mereka terhadap kondisi yang sedang terjadi dan bisa dikategorikan Intervensi (bakar kamp). Jika hal ini diimplementasikan di tingkat Negara, diibaratkan julianne dan penghuni kamp adalah warganya dan ketua bangsal 3 adalah pemerintah maka hal ini termasuk tindakan Civil disobedience of "neutral" laws yang merupakan salah satu aksi anti kekerasan menetang pemerintah dengan cara tidak menjalankan hukum atau aturan yang dibuat pemerintah yang tidak sesuai, immoral atau tidak legitimatif.
Dalam situasi keterbatasan bahan makanan, Julianne dan Mark mengupayakan berbagai cara agar mereka mendapatkan suplai makanan. Mereka melakukan lobbying kepada Pemimpin mereka dan Militer yang menjaga di luar kamp. Tapi upaya mereka sia-sia. Militer tidak mau mengirimkan bahan makanan tambahan dan pemimpin justru semakin sewenang-wenang dengan mengurangi jatah makanan mereka.
Sebagai akibat dari pembakaran kamp tersebut, mereka harus kembali kedunia luar yang telah menjadi porak poranda. Mayat-mayat bergelimpangan, penjarahan dimana-dimana, orang-orang hingga melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan makanan, walaupun harus dengan kekerasan. Melihat fenomena ini terjadi, Thomas Hobbes, John Calvin, dll, menganggap bahwa hal ini wajar saja terjadi, karena sebenarnya kekerasan adalah fitrah manusia. Karena menurut fitrahnya, manusia memang makhluk yang tamak, serakah, tidak pernah merasa puas, selalu mengejar kepentingannya, dan mereka melakukan hal itu (kekerasan) karena sisi rasionalnya seringkali dikalahkan oleh emosi dan ego masing-masing (Barush Spinoza, Immanuel Kant)
Dalam film ini yang mengkondisikan sebuah kota yang awalnya damai (tidak dalam keadaa perang) menjadi sebuah kota yang porak poranda karena sebuah wabah kebutaan yang membuat mereka menjadi cacat. Keterbatasan yang mereka alami membuat mereka melakukan kekerasan agar dapat bertahan hidup dan melupakan nilai-nilai moral yang ada dalam diri mereka.