India merupakan Negara demokrasi terbesar di Asia. Dan dalam hal ini kemajuan India berkaitan erat dengan penegakan demokrasi yang ada di Negara tersebut dan sebaliknya apabila India semakin maju maka demokrasi pun akan semakin kuat. Banyak pemikiran yang mengatakan bahwa India adalah negara demokratis dan tergolong paling tua di Asia. Keberhasilan demokrasi di India ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk, tergantung pada indikasi yang digunakan untuk menilainya. Apabila kita melihatnya melalui model demokrasi prosedural, yang menekankan pada keberadaan institusi demokrasi, seperti partai politik atau organisasi politik lainnya maka demokrasi di India telah terbilang berhasil. Hal ini dapat dilihat dari kesusesan terselanggaranya pemilu di negara ini. Berbagai studi mengenai demokrasi di India pada beberapa dekade terakhir menekankan pada bagaimana pengenalan terhadap kebebasan berpendapat dan pemilu telah memberikan konstribusi besar bagi national building di India. Proses ini akan membawa India pada proses modernisasi dan selanjutnya akan diikuti dengan modernisasi dalam bidang sosial-ekonomi, seperti urbanisasi, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan persamaan sosial yang akan semakin mengaburkan perbedaan kasta dan agama.
Keberhasilan demokrasi di India juga ditandai dengan bagaimana India dapat mendistribusikan kekuasaan hingga berbagai level masyarakat. India adalah negara yang dihuni oleh masyarakat yang beragam, baik itu dari sudut kasta, agama, bahasa, dan lain-lain akan menimbulkan berbagai kelompok minoritas. Di sinilah nampak perbedaan India dibandingkan dengan mayoritas negara dunia ketiga, negara ini mengakui hak-hak minoritas dengan mendistribusikan kekuasaan diantara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Namun, walaupun India memiliki sejarah panjang dan pengalaman mengenai demokrasi, tentu dalam perjalanannya kadang tidak selalu mulus. Berbagai aksi kekerasan juga adakalanya mewarnai pesta demokrasi terbesar tersebut. Seperti yang terjadi dalam pemilu tahun 2004 dimana aksi kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah tersangka gerilyawan separatis Kashmir telah menewaskan seorang polisi dan 13 warga sipil cedera yang menyerang tempat-tempat pemungutan suara di daerah konflik di Kashmir . Tapi, walaupun rakyat India masih dibayangi adanya terror, puluhan juta rakyat India tetap berpatisipasi dalam pesta demokrasi tersebut. Dalam masalah ini pemerintah India telah meningkatkan pengamanan. Lebih dari 400.000 anggota pasukan keamanan telah disebar untuk mengamankan pemilu fase pertama di negara demokrasi terbesar di dunia itu. Dalam hal ini terlihat bahwa di dalam komunitas demokrasi terbesar seperti India pun masih mengalami kesulitan dalam penegakan human security yang merupakan indicator demokrasi. Dalam pemilu terbaru di tahun 2009 ini pun Pemilu India lagi-lagi menelan korban jiwa. Di hari pertama pemilu India berlangsung dilaporkan sebanyak enam orang tewas akibat adanya aksi militan . Dapat dikatakan bahwa pemenuhan Personal Security masih dirasa kurang karena seharusnya Negara dapat menjamin keselamatan jiwa dan raga tiap warganya khususnya saat pemilu tersebut berlangsung.
Satu hal yang menarik dalam demokrasi prosedural di India adalah bahwa beberapa penjahat yang sedang dihukum, anggota geng dengan catatan sejarah kriminal panjang dan pemimpin yang diduga melakukan aksi kekerasan (pembunuhan, percobaan pembunuhan, perampokan bersenjata) dan penjahat-penjahat dalam berbagai tingkat akan meminta rakyat untuk memilih mereka. Contohnya di Maharashtra, penjahat yang menjadi politikus, Arun Gawli mencalonkan diri dalam pemilu Lok Sabha (parlemen) dari kontituensi parlemen Mumbai Tengah Utara. Di Bengal Barat, ‘bahubali' Adhir Ranjan Chowdary dari Berhampore berhasil meraih tiket untuk pencalonan diri ke partai Kongres. Sebuah fenomena yang tidak biasa terjadi di dalam sebuah Negara demokrasi terbesar di Asia. Dalam mengidentifikasi masalah ini, saya tidak tahu apakah ini merupakan kelebihan atau kekurangan India dalam penegakan Political Security karena disatu sisi golongan mantan kriminal masih memilki hak yang sama dalam partisipasi masyarakat, tapi di sisi lain, para kriminal yang masih memilki kekuasaan dan koneksi yang kuat dengan para politisi bisa menyalahgunakan kekkuasaannya untuk melegalkan segala aksi kriminal yang telah mereka lakukan.
Walaupun penegakan pemenuhan Personal Security dan Political security, tapi dapat diakui bahwa India sedang dalam tahapp pengembangan Economical Security. Terbukti bahwa India sekarang tumbuh menjadi Negara penyaing China. Untuk itulah kenapa dikatakan tambal sulam, karena disatu sisi ada bagian-bagian yang tidak terpenuhi, tapi sisi lain ada bagian yang diutamakan dan menjadi indicator kemajuan Negara ini.
India dan tambal sulam Human Security
11:36 AM |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment