Ada beberapa contoh kasus yang dialami oleh para tentara wanita yang mengalami pemerkosaan, pelecehan seksual, hingga hamil. Diantaranya adalah Marti Ribeiro, seorang sersan angkatan udara, yang bergabung dalam pasukan angkatan ketiga yang dikirim ke Afghanistan pada tahun 2006. Ia bertugas sebagai koresponden pertempuran dalam Divisi Gunung ke-10 yang anggotanya semua laki-laki . Kejadian pahit yang dialaminya adalah dirinya yang diserang dan diperkosa oleh tentara AS yang berseragam ketika menjaga sebuah pos. Saat itu, setelah menyelesaikan tugasnya ia tidak langsung mandi untuk memperkuat bukti bahwa ia telah diserang, dia melapor kepada pihak berwenang. Ia diberitahu jika dia mengisi formulir pengaduan, maka dia akan dituntut karena melalaikan tugas yaitu meninggalkan senjatanya tanpa penjagaan. Dia akhirnya meninggalkan militer . Dapat dikatakan bahwa pada saat itu, pemerintah terlalu berbelit-belit dalam menanggulangi permasalahan ini. Adanya birokrasi yang rumit seperti pengisian formulir dan lain sebagainya membuat para tentara yang mengalami tindakan asusila menjadi mengurungkan niat dan kurang mengutamakan hak para tentara tersebut. Namun, karena semakin tahun korban pelecehan seksual semakin banyak dan banyak diantara mereka yang mulai berani melapor, mau tidak mau pemerintah mulai melakukan tindak pencegahan yang tegas. Di antaranya adalah pembuatan lembaga khusus yang menangani permalahan ini, lembaga tersebut adalah Sexual Assault Prevention and Response . Lembaga ini merupakan divisi khusus yang dibuat oleh departemen pertahanan AS guna menindak lanjuti permasalahan pelecehan seksual yang dialami oleh para tentara wanita.
Kasus lainnya dialami oleh tentara Chantelle Henneberry. Dia diperkosa oleh rekannya dalam satu unit tugas di Irak saat ia sedang menuju kamar mandi. Pada saat itu Henneberry adalah satu-satunya wanita yang berada dalam unit tersebut, hingga pada akhirnya ia hamil. Sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan disaat mereka harus bekerja bersama orang yang telah memperkosa mereka selama berbulan-bulan lamanya. Sebuah data memperlihatkan persentasi prajurit wanita yang hamil di saat bertugas.
Gambar 3 .
Dari data tersebut, dapat kita lihat bahwa hampir di setiap bidang militer selalu ada korban akibat pemerkosaan ataupun pelecehan seksual. Data lainnya yang dirilis oleh Pentagon menyebutkan bahwa jumlah kekerasan seksual yang terjadi dalam militer AS telah melonjak sebesar 11 persen pada tahun 2009, termasuk kenaikan sebesar enam belas persen di daerah perang. Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan sejauh ini tercatat sejumlah pengaduan yang melibatkan 3.230 anggota militer, baik sebagai korban dan pelaku. Jumlah yang menunjukkan peningkatan berarti bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang tercatat 2.908. Data yang mengejutkan ini dirilis oleh Pentagon dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang semakin banyak di kalangan militer negara agresor Amerika.
Korban kekerasan dalam militer diijinkan untuk melaporkan kejahatan terhadapnya tanpa memberitahu komandan mereka. Selain itu, Pentagon akhirnya mengungkap bahwa lebih dari 3.500 veteran perempuan diperkosa di militer AS tahun 2009. Ini berarti bahwa perempuan yang bergabung dalam militer Amerika dalam perang di Irak dan Afghanistan lebih mungkin diperkosa oleh tentara Amerika sendiri daripada terbunuh oleh tembakan musuh .
Sebenarnya, ada beberapa factor mengapa dalam tubuh militer Amerika Serikat terjadi yang namanya Gender Inequalities. Pada dasarnya, Gender inequalities (ketidakadilan gender) merupakan suatu system dan struktur dimana kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dalam system tersebut. Dalam isu peran wanita dalam militer AS dan segala pengalaman diskriminasinya, ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya gender inequalities ini :
• Marginalisasi. Bentuk marginalisasi terhadap kaum perempuan tidak hanya terjadi di rumah tangga, tetapi juga dalam struktur masyarakat, budaya, di tempat kerja, atau bahkan dalam level Negara. Bentuk dari marginalisasi dalam level Negara terlihat dari kuota tentara wanita dalam militer AS yang masih jauh persentasinya jika dibandingkan dengan tentara pria. Selain itu, masih adanya sector-sektor militer yang di khususkan hanya untuk pria, contohnya armada angkatan laut kapal selam AS._____________
( mau tau lebih lengkap comment atw asking by email yaa ;D)
Beberapa upaya untuk lebih dapat mengakomodasi kepentingan wanita atau mengurangi persentase tindakan ini adalah :
• Mempromosikan perekrutan tentara wanita yang lebih banyak. Dengan banyaknya wanita yang bergabung dalam militer, hal ini membuat wanita tidak lagi merasa terancam dalam lingkungannya sendiri sehingga dapat mencegah terjadinya Sexual Harassment.
• Pembagian porsi jumlah wanita dalam satu unit tidak boleh kurang dari dua atau tiga orang. Hal ini diupayakan agar tentara wanita tidak sendiri dan tidak rentan akan adanya penyerangan yang mengarah pada tindakan pelecehan. __________
( mau tau lebih lengkap comment atw asking by email yaa ;D)
Isu Gender: Studi Kasus Pelecehan Seksual dalam Militer AS
8:12 AM |
Labels:
All About Gender and Woman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
bagaimana menurut anda jika yg melakukan kasusu pelecehan seksual itu sesama wanita.....
Post a Comment