RSS

Desa Di Atas Laut: Lumbungnya Atlet Olahraga


Laut yang begitu biru, laksana permadani yang tak terhingga luasnya. Perjalanan dari Serui (Pulau Yapen) menuju desa Randawayan yang ada di atas laut ini dapat di tempuh dalam waktu satu setengah jam perjalanan menggunakan Speed Boat. Cuaca yang terik membuat laut terlihat berkilauan dan begitu menyilaukan.

Dari kejauhan terlihat susunan rumah bermodelkan panggung berdiri kokoh di pinggiran laut. Saya cukup takjub juga melihat rumah yang terbuat dari kayu berjajar di pinggiran laut. Yang unik adalah setiap rumah ini juga memiliki "garasi" yang memang tidak terlihat seperti garasi pada umumnya, tapi hanya berbentuk pasak-pasak kayu tempat mereka menambatkan perahu mereka, yang merupakan alat transportasi utama sehari-hari.


Lalu kami melihat banyak orang di salah satu rumah, dan memutuskan untuk berhenti ke rumah tersebut.

"Selamat siang", sapa mereka dengan hangat saat kami merapatkan perahu kami di "garasi" mereka. Dan kami pun membalas sapaan mereka dengan tidak kalah semangat. Satu jam lamanya kami berbincang-bincang dengan mereka mengenai kehidupan mereka di laut.

Tidak jauh dari rumah yang kami singgahi, terlihat sebuah sampan kecil dengan seorang anak laki-laki kecil di atasnya. Usianya mungkin sekitar dua tahun. Bayangkan seorang anak berumur dua tahun yang baru lancar berlari, bisa mengendarai sampan kecil di atas laut dengan lihainya.

Di saat sampannya melewati kami, tiba-tiba seorang anak lelaki lain berenang dari salah satu rumah yang jaraknya empat meter, menuju sampan tersebut. Usianya mungkin sekitar tiga tahun. Karena anak lelaki tersebut berusaha menaiki sampan, sampan pun menjadi kehilangan keseimbangan dan akhirnya terbalik.

Kami yang melihat sampan dengan dua anak kecil di atasnya terbalik tentu saja panik bukan kepalang. Anehnya, warga yang ada bersama kami terlihat tenang-tenang saja. Ternyata, kedua anak kecil tersebut sangat jago berenang. Mereka dengan lucunya bergelut dengan sampan dan berusaha menaikinya.




Satu fakta yang kami dapatkan disini adalah begitu banyak bibit unggul perenang dan atlet dayung yang berbakat karena alam dan lingkungan yang membentuk mereka, namun pemerintah seakan tidak dapat menjangkau keberadaan mereka yang mungkin saja jauh dari pusat kota dan tidak mendapatkan pendidikan khusus atlet.

Tulisan ini di maksudkan untuk membuka wacana baru bahwa sebenarnya Indonesia tidak kekurangan generasi-generasi berbakat dalam olahraga. Yang diperlukan adalah penjaringan, pembinaan, dan tentunya dukungan penuh bagi mereka yang memiliki bakat-bakat alami.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Anonymous said...

Trimakasih untuk anda yang datang ke kampung saya ini, dan menuliskannya di halaman in.
(SAMJAR F MANOBY-Padang Sumaetra Barat)